- Mampu mensimulasikan rangkaian sensor LVDT dengan rangkaian ADC
- Resistor
Sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam rangkaian - Dioda 1N4001
Sebagai penyearah tegangan - Ground
Berfungsi untuk meniadakan beda potensial sehingga jika ada kebocoran tegangan atau arus akan langsung dibuang - Speaker
Menghasilkan suara - Capasitor
Secara umum berfungsi untuk menyimpan energi dalam bentuk medan elektrik. - Alternator(VSINE)
Berfungsi sebagai sumber tegangan - Potensiometer-HG
Sebagai pengatur hambatan - Transformer 2p2s2b
- AC Voltmeter
-
TL 783
- LED Biru, Hijau, Kuning, Merah
Sebagai Lampu Indikator
Sensor linear variabel diferential
transformer (LVDT) merupakan sensor yang dapat membaca tekanan atau
perubahan melalui pergerakan atau perubahan posisi inti magnet. Prinsip ini
pertama kali digunakan pada tahun 1940-an. Pada saat ini LVDT digunakan sebagai
sensor jarak, sensor sudut, dan sensor mekanik lainnya. Namun saat ini lebih
sering digunakan sebagai sensor jarak.
Sensor ini umumnya terdiri dari sebuah kumparan primer, dua kumpara sekunder, dan inti yang dapat bergerak. Kedua kumparan sekunder akan terpasang secara seri dan inti itu sendiri terbuat dari bahan feromagnetik.Bisa dikatakan bahwa sensor ini memungkinkan inti dapat naik turun secara bebas pada pengooperasian nya.
Berikut bentuk dari sensor LVDT yg digunakan (LVDT MODELLE GTX-1000):
Prinsip Kerja :
KONDISI 1:
Pada
saat potensio menunjukan 100% (yang artinya jarak permukaan air dan batas atas tangki 100%), maka arus yang
dihasilkan minimum karena hambatan pada potensi maksimum. Sehingga
tegangan suplay menghidupkan LED berwarna merah serta speaker berbunyi yang artinya air dalam keadaan sangat sedikit dan harus di isi lagi.
KONDISI 2:
Pada saat potensio bernilai 70%
(yang artinya jarak permukaan air dan batas atas tangki 70%), maka arus yang dihasilkan yaitu sebesar Vsumber/70%
hambatan potensio. Sehingga arus yang dihasilkan sudah dapat
menhidupkan LED berwarna merah dan kuning yang artinya sudah sepatutnya air di isi kembali.
KONDISI 3:
Pada saat potensio telah bergeser ke 25% (yang artinya jarak permukaan air dan batas atas tangki 25%)
maka
arus yang dihasilkan yaitu sebesar Vsumber/25% hambatan potensio.
Sehingga arus yang dihasilkan sudah dapat menhidupkan LED berwarna merah, kuning dan hijau yang artinya air dalam tangki masih banyak.
KONDISI 4:
Pada saat potensio telah bergeser ke 5% (yang artinya jarak permukaan air dan batas atas tangki 5%)
maka
arus yang dihasilkan yaitu sebesar Vsumber/5% hambatan potensio (hampir
maksimual).
Sehingga arus yang dihasilkan dapat menhidupkan semua LED merah, kuning, hijau, dan biru yang
artinya tangki sudah penuh dan tidak perlu di isi lagi.
Simulasi Rangkaian
5. Link Download [kembali]
Download Rangkaian di sini
Download Video Simulasi di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar